Surat Al Maidah ayat 9. "Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal shalih, (bahwa) mereka akan mendapat ampunan dan pahala yang besar.". Surat Maryam ayat 60. "Kecuali orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan kebajikan, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dizhalimi (dirugikan) sedikit pun,".
Dalam hal ini, ibadah mungkin sering kita gambarkan seperti shalat, puasa, haji/umrah. Ibadah menurut asal katanya berarti tunduk, sehingga makna ibadah yang disampaikan Allah adalah tunduk kepadaNya. Tunduk berarti menjalankan apa yang Dia perintahkan. Tidak mengingkari apa yang Dia telah Firmankan. Itulah pengertian ibadah.
Mengkhawatirkan Gugurnya Pahala Amalan. Manakala beramal dengan berbagai jenisnya, seorang Muslim sangat berharap agar seluruh amalannya diterima oleh Allâh Azza wa Jalla . Hal ini didorong oleh kesadarannya untuk menjadikan seluruh hidupnya di dunia ini sebagai kesempatan memperbanyak kebaikan di sisi Allâh Azza wa Jalla.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya," Allah berfirman: Aku itu paling tidak butuh sekutu. Barangsiapa melakukan suatu amalan lantas dia mencampurinya dengan berbuat syirik di dalamnya dengan selain-Ku, maka Aku akan tinggalkan dia bersama amal syiriknya itu. " (HR. Muslim).
Jika dia berdoa dengan benar. Karena Allah memerintahkannya dan Allah menjamin dikabulkannya do'a itu. Seorang mukmin yang berdo'a harus yakin bahwa Allah pasti mendengar doanya. Allah bukanlah Rabb yang tuli. Oleh karena itu jika kita merasa doa kita belum kunjung dikabulkan, maka arahkanlah telunjuk itu ke diri kita.
Menurut saudara, apakah Allah berkenan kepada ritual ibadah tertinggi sekalipun, jika seseorang yang di dalam hatinya menyimpan amarah, kebencian, iri hati terhadap sesamanya? Jelaskan alasan saudara! Allah tidak butuh ibadah (penghambaan) kita, tetapi kita yang membutuhkan. Manusia yang di dalam hatinya terdapat sifat-sifat tersebut
Allah menciptakan kita untuk beribadah. Apakah makna ibadah? Bagaimana pula hakikat ibadah itu? Berikut ini kami nukilkan keterangan Syaikh Abdurrahman bin Hasan rahimahullah di dalam Fath Al-Majid (hal. 17 cetakan Dar Ibnu Hazm). Beliau memaparkan :
qR5OPJ. sb514fo0mj.pages.dev/337sb514fo0mj.pages.dev/166sb514fo0mj.pages.dev/93sb514fo0mj.pages.dev/369sb514fo0mj.pages.dev/57sb514fo0mj.pages.dev/18sb514fo0mj.pages.dev/59sb514fo0mj.pages.dev/381sb514fo0mj.pages.dev/268
apakah allah butuh ibadah kita