detikTravel Community - Perjalanan menuju ke Bromo memang selalu mengesankan dan menghadirkan cerita tersendiri. Kali ini tentang keindahan dan juga berasal dari kota Kupang, Nusa Tenggara Timur dan saat ini berdomisili di kota Malang, Jawa Timur karena sedang menempuh pendidikan di Universitas Brawijaya. Saya menyukai travelling, photography, dan semua yang berkaitan dengan seni serta mempunyai keinginan untuk mengeksplor semua destinasi wisata yang ada di Indonesia, Jawa Timur khususnya. Saya ingin sekali mengunjungi salah satu tempat wisata terkemuka di Indonesia yang masuk dalam jajaran 10 Bali baru yaitu Taman Nasional Bromo Tengger yang tak kenal dengan Bromo yang mempunyai pesona sunrise terbaik di dunia? Itu membuat saya ingin sekali mengunjungi tempat masuk tahun kedua tinggal di Malang, ada beberapa teman saya yang mengajak saya berlibur ke Bromo. Saya bahkan diejek oleh mereka karena sudah 2 tahun tinggal di Malang tapi belum pernah pergi ke Bromo. Memang saya sadari itu karena belum punya teman yang cocok untuk diajak ke saya memutuskan untuk ikut ke Bromo, akan tetapi saya mengajak teman dan saudara saya yang berasal dari daerah kelahiran saya. Tepat di bulan Agustus 2018 saya melakukan perjalanan ke Bromo. Persiapan demi persiapan kami saya mengira bahwa pergi ke Bromo menggunakan jasa sewa jeep, ternyata teman-teman saya ingin menggunakan sepeda motor dengan alasan budget yang mahal untuk menyewa jeep. Ya sudah saya nurut saja, hari H saya menemani teman saya untuk mencari penyewaaan motor, tapi tidak tau kenapa saat itu banyak sekali tempat persewaan motor yang kehabisan stock motornya dan banyak yang tutup. Mungkin karena musim liburan atau memang tempatnya yang sedang beberapa lama mencari, akhirnya kami berhasil mendapatkan tempat penyewaan motor dan akhirnya kami pun pulang ke kost dan mempersiapkan apa yang perlu dibawa ketika nanti pun tiba dan tepat pukul kami berangkat dari Malang menuju Bromo. Kami memilih jalur via Nongkojajar Pasuruan dengan jarak tempuh 54 Km dan membutuhkan waktu tempuh sekitar 3 jam masuk desa Nongkojajar kami berhenti sejenak di supermarket untuk membeli beberapa bekal untuk sarapan agar tidak sulit ketika sampai di Bromo. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan melewati perkampungan warga, tetapi jalan sangat sepi dan saat memasuki hutan rasanya sangat gelap dan mencekam karena hanya ada 3 motor dan terdiri dari 6 orang melewati hutan dan perkampungan yang sepi akhirnya kami tiba di persimpangan dekat pasar Nongkojajar untuk beristirahat sejenak. Di situ terlihat agak ramai karena banyak sekali wisatawan yang hendak pergi ke Bromo dan beristirahat di situ karena ada supermarket, SPBU, dan toilet beristirahat kami pun kembali melanjutkan perjalanan. Tapi kali ini kami menggunakan aplikasi Google maps dikarenakan belum ada di antara kami yang pernah ke Bromo menit perjalanan saya pun mulai merasakan kedinginan karena suhu udaranya semakin dingin. Sampai akhirnya tangan saja benar-benar seperti mati rasa mungkin karena tidak menggunakan sarung tangan. Kami sampai di sebuah pos ronda dekat dengan tikungan di situ ada orang yang berjaga malam dan kebetulan menghidupkan api unggun saya berhenti sejenak dan meminta ijin untuk menghangatkan badan karena benar-benar tidak tahan dengan melihat saya yang kedinginan akhirnya bapak tersebut memberikan saya sepasang sarung tangan. Katanya pakai saja kasihan kedinginan. Saya sempat menolak tapi bapak itu bilang tidak apa ambil saja kebetulan saya punya 2 sarung benar-benar berterima kasih setelah itu kami berpamitan untuk melajutkan perjalanan menuju Bromo. Menurut informasi yang saya dapatkan dari bapak tersebut, penanjakan Bromo sudah tidak terlalu jauh kurang lebih 3 Km pun kembali dilanjutkan. Tidak lama kemudia kami memasuki area Bromo ditandai dengan salah satu hotel yang ada di Bromo yaitu Plataran Bromo. Terlihat sedikit macet dan padat karena banyak sekali jeep yang mengantri pada pos masuk taman nasional Bromo Tengger Semeru. Sekarang giliran kami untuk membeli karcis tiket masuk ke taman nasional Bromo Tengger Semeru sebesar Rp Dari pos masuk kita masih harus menuju puncak penanjakan dengan jarak tempur sekitar 700 meter sampai 1 Km. Akhirnya sampai juga di parkiran motor dan kami pun berjalan menuju puncak penanjakan Bromo terdapat beberapa sunrise point yaitu penanjakan 1, penanjakan 2, bukit cinta, dan bukit kingkong. Kami memilih penanjakan 2 karena penanjakan 2 adalah puncak penanjakan yang paling tinggi di antara sunrise point yang sampai di atas puncak, ternyata suhu udara di puncak jauh lebih dingin. Berkisar antara 6 hingga 7 derajat celcius. Sesampainya di puncak pada pukul pagi. Waktu sunrise masih lumayan lama dan kami pun masuk ke warung-warung yang ada di sekitar situ untuk mencari makanan atau minuman hangat sembari menunggu waktu itu masuk waktu subuh kami pun bergegas untuk sholat subuh di mushola yg ada disitu. Mushola ini cukup unik karena menurut orang-orang disitu menyebutnya dengan mushola diatas awan. Mungkin karena letaknya yang berada di atas sholat kami langsung menuju puncak penanjakan untuk menunggu waktu sunrise. Saat itu ramai sekali karena banyak sekali wisatawan asing maupun domestik yang datang berkunjung ke Bromo. Suhu semakin beberapa menit menunggu, kami pun melihat jejeran pegunungan yang berdiri kokoh dihadapan kami, terdiri dari gunung batok, Bromo, widodaren, gunung Semeru, serta hamparan lautan pasir kecoklatan yang seakan menambah keeksotisan pukul pagi, sang fajar tepat berada di atas garis cakrawala. Saat itu semua pengunjung berdiri dan menyaksikan sunrise terindah di dunia. Saya pun tidak mau kalah. Saya langsung mengeluarkan kamera dan membidik momen yang belum saya lihat sebelumnya. Sungguh keindahan yang luar pun tak henti-hentinya mengucapkan syukur kepada Tuhan yang maha kuasa karena telah menciptakan alam semesta yang indah. Bahkan tidak terasa air mata ini pun menetes karena merasa begitu kecil dan tak ada apa-apa di hadapan semua kuasa Tuhan. Maha suci Tuhan yang telah berfoto, berselfie bersama teman-teman. Akhirnya kami mulai kembali ke kendaraan dan bersiap-siap untuk turun ke lautan pasir. Saat berjalan turun ke bawah ternyata macetnya sama seperti ketika kami datang, ini kami harus ekstra hati-hati karena track dan medan yang sangat berbahaya. Bentuk jalan yang sempit hanya muat 1 jeep saja, menurun terjal, berdebu licin, serta ada jurang di sampingnya. Beberapa lama kemudian saya merasakan ada yang aneh dengan motor saya. Mesin motor saya tiba-tiba sempat panik, tapi kata teman saya itu biasa apabila suhu udara dingin kemungkinan busi motor terkena embun sehingga mempengaruhi kinerja mesin apabila belum dipanaskan sebelum digunakan. Ternyata benar, setalah beberapa saat akhirnya kembali normal seperti semula, beberapa lama kemudian teman saya Ammar mengeluh karena rem motornya kurang berfungsi saat kita memasuki jalanan menurun yang terjal. Kami mencoba menepi dan memeriksa kendaraan. Saya mencoba untuk tidak terpikirkan oleh saya untuk kembali ke atas tapi tidak memungkinkan karena jalannya yang sempit dan padat jeep yang antri untuk turun. Kami mencoba mencari ada 4 orang pria menggunakan kain sarung yang dikalungkan pada lehernya mendekati kami dan menawarkan bantuan untuk mengangkut motor teman saya untuk dibawa ke bawah lautan pasir. Karena sudah banyak korban kecelakaan di Bromo yang diakibatkan oleh rem tetapi, biayanya lumayan mahal yaitu Rp Saya mencoba untuk bernegosiasi dengan bapak-bapak tersebut akhirnya dikurangi menjadi Rp Mereka pun mulai mengangkut motor milih yang membuat saya terkejut adalah mereka mengangkut motor tersebut menggunakan sepeda motor milik mereka. Jadi motor diangkut di atas motor lalu diikat menggunakan tali dengan erat. Luar biasa menurut saya itu pekerjaan yang cukup setelah sampai di bawah, kami mulai melanjutkan perjalanan untuk mengarungi lautan pasir Bromo yang luas. Sensasinya luar biasa. Mengendarai sepeda motor di atas Padang pasir ternyata tidak beberapa kali terjatuh di atas pasir lembut dan kendaraan kami oleng-oleng karena pasir yang sangat tebal. Tapi itu menyenangkan sekaligus mengesankan. Kapan lagi bisa menikmati Padang pasir tanpa harus jauh-jauh ke Mesir, yang lumayan menguras tenaga. Karena jarak dari jalan aspal sampai ke gunung Bromo itu kurang lebih 5 Km. Sangat jauh bukan ditambah lagi dengan berjalan melalui Padang pasir dan sesampainya di kaki gunung Bromo akhirnya kami pun memarkirkan kendaraan dengan itu kami bersiap untuk mendaki gunung Bromo dengan berjalan kaki. Baru setengah perjalanan teman saya Erlangga sudah mengeluh karena kelelahan. Teman ku yang satu itu memang suka mengeluh. Tapi setelah berhasil ku rayu akhirnya dia mau melanjutkan perjalanan ke atas puncak dan kawah berada di atas puncak Oh My God!!! Saya kembali dibuat takjub oleh apa yang saya lihat. Bromo mempunyai kawah curam yang sangat dalam serta mengeluarkan gas serta suara gemuruh yang begitu dahsyat. Ini membuktikan kalau energi dari dalam perut bumi itu sangat luar berlama-lama akhirnya kami mulai turun ke bawah dan melanjutkan perjalanan ke tempat selanjutnya. Kami kembali melewati Padang pasir dan menempuh jarak sekitar 5 Km lagi. Akhirnya kami sampai di tempat selanjutnya yaitu bukit Teletubies dan Padang savana luar biasa indah dan memanjakan mata karena saat sampai di situ keadaan seakan berubah. Yang tadinya hanya gunung gersang berdebu dan berpasir ketika sampai di sini berubah menjadi Padang savana hijau yang luas, ditumbuhi bunga-bunga berwarna ungu mirip lavender dan bukti hijau yang mirip di film kartu menunggu lama kami pun berfoto bersama berlatarkan perbukitan hijau. Akan tetapi udara pun mulai terasa menyengat karena waktu sudah menunjukkan pukul pagi. Setelah itu kami pun bersiap untuk your information bukit teletubies merupakan gerbang masuk pertama menuju gunung Bromo apabila kamu mengambil rute via Tumpang Kabupaten Malang. Karena Bromo diapit oleh 4 kabupaten. Yaitu kabupaten Malang, kabupaten Pasuruan, kabupaten Lumajang, dan kabupaten lanjutttt.... setelah sampai di pos keluar taman nasional Bromo Tengger Semeru kami akan memasuki salah satu desa yaitu desa Ngadas. Desa tertinggi di Indonesia loh. Desa Ngadas sendiri merupakan tempat tinggal suku asli Bromo yaitu suku Tengger yang bermata pencaharian sebagai petani tak heran ketika kamu melewati jalur Tumpang kamu akan disuguhkan dengan pemandangan alam yang luar biasa indah. Seperti pegunungan sekitar Bromo, persawahan milik warga desa Ngadas, dan masih banyak lagi. Serta ada objek wisata lainnya yang juga ada dalam lingkup taman nasional Bromo Tengger Semeru yang aksesnya mudah dan dekat dengan jalan ke Bromo via tumpang. Yaitu coban pelangi yang terletak di kecamatan Poncokusumo kabupaten Malang ini merupakan air terjun yang masuk dalam lingkungan taman nasional Bromo Tengger setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju kota Malang dengan jarak tempuh sekitar 35 Km. Saat sampai di kota Malang kami mampir untuk makan siang sebentar karena perut kami sudah keroncongan dan kami makan siang di McD Dinoyo Malang dan setelah itu kami pun pulang ke kost masing-masing. Saat sampai kost waktu menunjukkan pukul WIB udah sore ternyata perjalanan yang sangat melelahkan tetapi asyik. Banyak pelajaran yang saya petik diantaranya perjuangan, pengorbanan, kekeluargaan, bersyukur, waspada, serta menjaga kelestarian lingkungan saya melakukan travelling itu bukan semata-mata karena ingin mencari kesenangan semata tetapi disisi lain travelling itu juga bertujuan untuk kita mengetahui betapa indahnya dunia ini dan begitu luar biasa mahakarya Tuhan yang maha kuasa. Travelling itu bukan tentang kepuasan tapi tadabur alam. Karena setiap perjalanan itu pasti ada pelajaran.Rangkaianperjalanan delapan belas jam menuju tujuan akhir Taman Nasional Bromo Tengger Semeru itu tak terasa membosankan. Peserta rombongan berjumlah belasan orang itu sudah membaur menjadi satu. Mulai dari cerita perjalanan masing-masing ke beberapa peloksok negeri, sampai ke topik bahwa sebagian besar pejalan itu adalah jomblo. Tak kalah dengan negara-negara lain, Indonesia juga dipenuhi oleh berbagai jenis wisata yang dapat dituju oleh turis-turis nasional, maupun internasional. Untuk pecinta alam dan pegunungan, Gunung Bromo adalah salah satu tempat wisata yang dapat ditujui. Gunung Bromo adalah sebuah gunung berapi aktif yang terletak di Jawa Timur, dan dapat diakses melalui empat kabupaten yaitu, Kabupaten Probollinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Bromo terletak di lokasi yang cukup unik, yakni sebuah gunung yang terletak diantara lembah serta lautan pasir yang memiliki luas sebesar 10km persegi. Meskipun statusnya yang aktif, Gunung Bromo memiliki interval letusan setiap 30 tahun, dimana 2015 adalah letusan yang terkini. Gunung ini memiliki berbagai atraksi yang indah, dan pada tahun 2013 yang lalu, saya bersama keluarga pergi menuju gunung kami dimulai pada dini hari, lebih tepatnya sekitar jam 5 pagi. Untuk merasakan pengalaman yang maksimal, saya sarankan untuk pergi ke Gunung Bromo pada pagi hari untuk merasakan angin yang sangat sejuk. Perjalanan ke Gunung Bromo dapat dituju melalui 2 rute, melalui kota Surabaya, atau Malang. Anda dapat menggunakan transportasi umum, atau menggunakan mobil jenis off-road. Rute yang kami gunakan pada perjalan tersebut adalah melalui kota malang. Melalui rute tersebut, serta menggunakan mobil off-road, perjalanan kepada Gunung Bromo berlangung selama lebih dari 1 jam. Sesampainya di lokasi Gunung Bromo, anda akan disapa dengan lautan pasir halus berwarna abu-abu. Tempat ini disebut sebagai Pasir Berbisik oleh warga-warga lokal. Menginjakkan kaki di lokasi tersebut merupakan sebuah pengalaman yang unik. Jika melihat ke sekeliling, lokasi pasir berbisik terlihat seperti sebuah gurun yang luas, akan tetapi kita dikelilingi oleh angin yang sejuk, serta penampakan Gunung Bromo yang megah di depan mata. Diiringi dengan pemandangan yang unik, lokasi tersebut merupakan tempat yang cocok bagi anda yang tertarik untuk berfoto-foto di ada banyak aktifitas yang dapat dilakukan selain berfoto-foto di Pasir Berbisik. Setelah selesai berfoto, anda akan melihat segormopolan kuda, yang diiringi oleh sebuah pemandu kuda tersebut. Anda mungkin bertanya, untuk apa kuda berada di tempat ini? Kuda tersebut adalah salah satu pilihan transportasi untuk berjalan ke kaki Gunug Bromo. Selain menaiki kuda, anda dapat berjalan kaki, akan tetapi dengan perjalanan yang cukup jauh, opsi ini hanya untuk anda yang penggila olahraga. Jika anda lihai dalam menaiki kuda, anda dapat mengendarai kuda tersebut hingga berada di kaki Gunung Bromo, akan tetapi, jika anda seorang pemula seperti mayoritas turis gunung Bromo, anda akan dipandu oleh seorang pemandu kuda. Mengendarai kuda ke kaki Gunung Bromo adalah pengalaman yang menarik. Kuda yang akan dikendarai memiliki sifat yang jinak, sehingga perjalanan akan terasa mulus, dan nyaman. Perjalanan di atas kuda tidak mencakupi waktu yang lama. Sesampainya di kaki Gunung Bromo, anda akan melihat tangga yang panjang. Tangga tersebutlah yang akan digunakan saat mendaki Gunung Bromo. Tangga tersebut memiliki 250 anak tangga karena ketinggina bromo yang mencapai m diatas permukaan laut, sehingga perjalanan ke puncak Gunung akan melelehakan. Tangga yang berada di Gunung Bromo dipenuhi oleh pasir yang licin. Ditambah dengan ketinggiannya yang tinggi, saya sarankan untuk memegang pegangan tangga dengan erat untuk memastikan keamaan sampai di puncak Gunung Bromo, anda akan melihat kawah dari gunung tersebut. Dipenuhi dengan kabut putih di sekeliling kawah, angin yang sejuk, serta pemandangan yang indah, puncak Gunung Bromo adalah lokasi yang terkenal untuk berfoto-foto. Di puncak gunung terdapat sebuah pagar yang membatasi antara tempat berfoto, dan jurang yang menuju ke kawah Gunung Bromo, sehingga lokasi tersebut terhitung satu aktifitas yang dapat dilakukan setelah berfoto-foto dan melihat pemandangan di puncak Gunung Bromo adalah untuk melihat bukit-bukit hijau yang terlatak di sekitar Pasir Berbisik. Setelah turun dari gunung, anda dapat menggunakan mobil mini off-road atau menggunakan kuda untuk mengunjungi perbukitan yang terlatak di sekitar gunung. Bukit-bukit yang hijau dan dipenuhi oleh tanaman adalah lokasi yang indah untuk aktifitas-aktifitas yang dapat dilakukan di Gunung Bromo. Menurut saya, pengalaman yang didapatkan dari perjalanan ke Gunung Bromo sangatlah berkesan. Perjalanan ini saya lakukan 5 tahun yang lalu, dan saya tetap ingat hal-hal yang dilakukan saat berada di tempat tersebut. Untuk anda yang menggemari alam, serta pegunungan, berlibur ke Gunung Bromo akan menjadi sebuah pengalaman berkesan yang menyenangkan. “Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.” Ceritacerita seru di gunung biasanya jadi pengalaman berharga yang mampu memantik obrolan asyik. Salah satu pengalaman yang ingin saya bagikan kali ini adalah ketika saya liburan ke Bromo. Kali pertama ke Bromo nyatanya membikin saya makin jatuh cinta dengan alam, lukisan Tuhan yang tiada tara. detikTravel Community - Akhir pekan ini, agendakanlah untuk liburan ke Pulau Sempu dan Gunung Bromo. Kedua destinasi ini memang menawarkan panorama alam yang spektakuler. Seperti ini, cerita serunya saat melancong ke soal liburan memang tidak akan ada habisnya, apalagi bicara soal destinasi-destinasi yang ada di Indonesia. November 2014 lalu, saya pergi ke Malang dengan tujuan utama Bromo pada awalnya bersama beberapa teman-teman dari salah satu Rumah Sakit di sebelum H-2 berangkat, akhirnya kami menambahkan destinasi ke salah satu pulau yang ada di Malang yaitu ke Pulau Sempu. Jumat 21 November kami berangkat menuju Malang dari Stasiun Pasar Senen pukul wib. Dalam perjalanan menuju Malang sama seperti pada umumnya. Ada yang asyik dengan gadget, ada yang tidur, curhat-curhat, dan lain harinya kami sampai di Stasiun Kotabaru Malang pukul pagi. Sesampainya kami di Stasiun Malang, tak lama driver dari trip yang kami pakai menjemput dan langsung menuju basecamp trip tersebut. Tiba kami di basecamp, dan langsung bersih-bersih alias mandi. Selesai mandi, petualangan kami pun pertama yaitu ke Pulau Sempu. tetapi di tengah perjalanan kami mampir ke salah satu tempat makan makan pagi + siang jadi satu. Dari kota Malang ke pantai Sendang Biru memakan waktu 3 jam perjalanan. Dalam perjalanan yang kami lakukan hanya tidur, tidur dan tidur. Lalu, sampailah kami di Pantai Sendang Biru. Tak mau berlama-lama, kami langsung sewa perahu, guide, dan sepatu untuk treking menuju Pulau Pantai Sendang Biru menuju Pulau Sempu kami naik perahu dengan memakan waktu sekitar 15 menit dan sampailah kami di Pulau Sempu. Perjalanan kami lanjutkan menuju Segara Anakan dengan berjalan kurang lebih 45 menit saja. Akses menuju Segara Anakan sangat licin dan berlumpur. Sangat disarankan untuk Anda agar menyewa sepatu di warung-warung yang ada di Pantai Sendang Menit bertarung dengan lumpur, akhirnya kami sampai juga di Segara Anakan, Pulau Sempu. Alhamdulillah, bertambah satu lagi ciptaan Tuhan yang berhasil saya datangi. Tanpa babibu lagi, langsung saja saya meluncur bermain air dan tak lupa jepret sana-sini. Setelah puas bermain air, lanjut naik ke atas tebing untuk melihat Segara Anakan dan melihat luasnya lautan yang membentang ke Samudera waktu kami tak lama di sini. pukul kami bergegas kembali ke penyebrangan. Dalam hati pun saya berkata, "Suatu saat saya harus ke sini lagi, harus camping di sini, harus lihat sunset & sunrise di sini."Setelah kembali bertarung dengan lumpur-lumpur, setengah jam berlalu, kami pun sampai di tempat penyebrangan menuju Pantai Sendang Biru. Sesampainya di Sendang Biru, kami langsung bergegas mengembalikan sepatu yang kami sewa dan langsung kembali menuju perjalanan, seperti biasa kami tidur. Pukul kami sampai di basecamp, langsung mandi mandi dan mandi. Setelah semua selesai, kami pergi makan di Batu. Agak ribet sih, makan saja harus ke Batu yang jaraknya lumayan jauh. Tapi inilah yang dinamakan liburan. Selesai makan, kami kembali ke basecamp untuk siap-siap pergi ke destinasi berikutnya yaitu pukul kami beserta rombongan yang lain berangkat ke Bromo dengan menggunakan Landrover. Dalam perjalanan, seperti biasa yang kami lakukan hanya tidur untuk memulihkan kami sampai. Tujuan utama yaitu ke Penanjakan untuk melihat matahari terbit. Awalnya, sedikit kecewa karena kabut sangat tebal. Ternyata kami diberikan kesempatan untuk melihat detik-detik matahari yang terbit menyinari sangat cerah, secerah-cerahnya. Puas dengan melihat matahari terbit, perjalanan dilanjutkan menuju Kawah Bromo. Dari tempat parkir Landrover, kurang lebih harus treking ke atas kawah sekitar setengah jam paling cepat. Jika kebanyakan yang ingin ke kawah melewati jalur tangga, maka saya dan 3 teman wanita saya memilih jalur pasir menuju puncak agak sulit karena yang kita lewati adalah tanjakan berpasir, tapi tak mengurangi rasa semangat untuk sampai ke sana. Hitung-hitung latihan treking ke puncak Mahameru. Akhirnya, sampailah di puncak kawah kuat bertahan lama di puncak karena asap belerang yang menyengat, akhirnya kami putuskan untuk kembali ke tempat dimana landrover di tempat parkir landrover, kami istirahat sejenak dan beberapa kali jeprat jepret sekitaran landrover di parkirkan. Istirahat hanya sekedar minum teh hangat, dilanjutkan menuju Pasir Berbisik. Tak memakan waktu lama, 5 menit kami sampai di Pasir di Pasir Berbisik, dilanjutkan ke tempat terakhir yaitu Padang Savanna atau biasa disebut Bukit Teletubbies. Sayang beberapa waktu sebelumnya terjadi kebakaran. Kebakaran disebabkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Tetapi Bukit Teletubbies sudah mulai menghijau kembali, jadi jangan ragu untuk datang ke sudah menunjukkan pukul artinya trip kami di Bromo selesai. Perjalanan dilanjutkan menuju Homestay untuk istirahat dan esok harinya dilanjutan pulang ke Jakarta. Trip pun Kasih Tuhan telah mengizinkan saya untuk melihat karya-Mu yang sangat luar biasa indahnya. Terima Kasih Pulau Sempu & Bromo untuk keindahan alam yang sangat luar biasa. Karena setiap perjalanan, pasti mempunyai cerita menarik. Selamat Traveling! LiburanGunung Bromo (18 Januari 2015) Liburan Gunung Bromo (18 Januari 2015) Liburan Gunung Bromo (18 Januari 2015) AGYZTIA PREMANA January 17, 2016 Mas Agy - Cerita liburan bromo sudah lama tapi mas agy baru bisa update karena sibuk dengan koding koding bertaburan di otak, okay mari kita ceritakan liburan ini. Lets Go!! dan tidak cuma Udah lama juga gak buat tulisan tentang liburan gini, terakhir liburan tahun 2019 ini sebenernya ke DCF 2019 dan belum sempet nulis juga. Tapi, kalau ditulis sebenernya menarik sih disana temenku kesurupan dan banyak kejadian kejadian ajaib waktu DCF 2019 kemaren. Kapan kapan deh ya kalau sempet nulis pasti ku tulis, sekarang cerita ke Bromo dulu, yang dari dulu pengen banget ke gunung bromo ini. Kali ini aku mau berbagi cerita, tips and trik atau apalah itu namanya buat pergi ke bromo dengan low budget atau bisa juga ke bromo sendirian dengan budget minimum ke Bromo sendiri? emang bisa? emang ga mahal? abis berapa kesana sendiri? ga takut nyasar? ga takut ilang?Ya mungkin beberapa dari kamu ada yang bertanya seperti itu Tulisan kali ini mau aku urutin kronologi perjalanannya dari Cilacap beserta estimasi waktu dan biaya nya ya karna aku dari cilacap makanya dimulai dari sini Cilacap – Malang aku pakai kereta Malabar dengan harga tiket 220 ribu, sebernernya ada sih seharga 120rb sudah sampai malang tapi pas kebetulan kemaren sudah penuh jadi harus beli yang 220rb, aku ambil jam yang berangkat dari stasiun maos jam 2 pagi dan sampai di stasiun malang jam setengah 12 siang, lumayan lama dan pegel leher duduk dikereta sekitar 9 jam Apalagi kalau kamu perjanan seorang diri, terasa banget jenuhnya tanpa temen ngobrol. Nah, disinilah Keramahan sebagai solo traveller terasah, kalau emang kamu tipe orang yang friendly, yang mudah akrab sama orang mungkin kalian ga akan terasa jenuh, kamu bisa ajak ngobrol tetangga sebelah kursi atau depan kursi untuk membunuh waktu selama perjalanan Tapi beda cerita kalau kamu tipe orang yang pendiam, orang yang ga mudah akrab sama orang baru. pasti perjalanan di dalam kereta terasa lama banget, dan pasti ga ada cara lain selain tidur dan main hape tidur lagi dan main hape lagi, gitu terus sampe keretanya sampe tujuan Kerata Malabar sampai stasiun Malang sekitar jam , setelah sampai stasiun langsung jalan ke seberang stasiun ada semacam food corner, isinya kuliner semua sepanjang jalan, ada ayam, ikan, pete, soto, bakso dll pokoknya makanan apa aja disitu ada semua, setelah selesai makan kita langsung cari persewaan motor, disini kebanyakan ga bisa setengah hari, dan dengan terpaksanya kita pakai motor cuma 12 jam tapi harus bayar full 24 jam Nah, setelah dapet motor kamu bisa main main dulu di kota malang atau mau ke kota batu juga bisa sekitar 45 menit perjalanan dari stasiun malang sambil nunggu jemputan open trip jeep bromo yang udah janjian penjemputan di stasiun malang. Oiya, sebelunya aku udah booking open trip bromo nya sebelum berangkat ke malang, tarifnya 250rb per orang dan itu udah free penjemputan sampai pengantaran kembali ke tempat dan sudah termasuk tiket masuk ke Taman Nasional Bromo Tengger.. Jadi ya sambil nunggu main dulu ke alun alun atau ke malang night paradise atau yang lainnya tapi jangan lupa buat balik lagi ke stasiun buat penjemputan trip ke bromo balikin motornya, oiya ini titik penjemputan bisa juga di hotel atau di penginapan dll ya, kalau masih di malang kota ga ada biaya tambahan loh Penjemputan trip ke bromo ini enak banget sih, kalau aku kemaren cari di instagram di bromo_alvis , dari stasiun menuju ke basecampnya dijemput pakai avanza sekitar jam 12 malem di jemput dan sampai di basecamp sekitar jam 1 malem, nah disini paling cuma nunggu semuanya kumpul sih paling nunggu sekitar 20 menit terus kita disuruh naik jeep yang sudah dibagi oleh tour guidenya masing masing jeep diisi maksimal 6 orang, tapi kebetulan kemaren cuma diisi 4 orang di 1 jeep, jadi lega banget kemaren Pintu masuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Lanjut dari basecamp bromo_alvis , jam 1 pagi kita udah naik jeep menuju ke Penanjakan 1 sunrise view yang ajib banget emang viewnya, disini kalau jeep nya berangkat kesiangan biasanya ga dapet tempat parkir diatas dan kita harus jalan kaki lagi menuju puncaknya, kebetulan kemaren berangkat jam 1 sampai penanjakan 1 ini jam 3 pagi, belum ada jeep yang parkir disini, jeep kita parkir tepat di bawah sunrise view, jadi cuma jalan naik sekitar 5 menit udah sampai puncak sunrise viewnya, oiya disini cukup dingin yang bikin ga kuat sebenernya kecepatan anginnya, semacam suara pesawat kalau di bayangin mah, kalau kamu ga percaya diri sama jaket yang kamu pake, di warung warung ada penyewaan jaket cuma 5000 perjaket, jadi kalau emang pesimis sama jaket sendiri sih mending sewa jaket aja di bawah sini, kalau sama bapak2 yang nawar nawarin bisa kasih harga 10rb, kalau udh di puncak juga ada yang nawarin harganya bisa sampai 20rb , lumayan kan? jadi kalau mau sewa jaket mending di warung warung nya biar murah Spot view cakep dibawah tower ini, Kalau mau naik ke puncak di disarankan sekitar jam setengah 5, atau kira kira jam 5 udah dipuncak yaa, kalau kecepeten naiknya nanti kedinginan diatas, nah biar dapet foto bagus agak siangan dikit sekitar jam setengah 6 geser ke kanan sedikit, disitu ada tangga menuju ke bawah, nah di spot itu view nya bagus sih, background nya gunung bromo langsung. Biasanya jam 6 udah disuruh turun sama supir jeep nya, soalnya kalau agak siang perjalanan ke puncaknya badai angin yang bawa pasir pasir, jadi ya gitu deh, kayak disiram pasir kalau pas lagi badai, jadi usahain jam 6 udah di jeep lagi yaa Btw, ga kerasa udah panjang banget ya tulisannya, jadi dipotong jadi halaman lain di sini -> Cerita liburan ke gunung bromo dengan waktu Singkat dan Murah – Part 2
Sekitarpukul 04.00 pagi Penanjakan sudah ramai oleh para pengunjung mengambil tempat untuk mendapatkan spot terbaik menyaksikan matahari terbit.Berbeda dengan gunung lainnya, Gunung Bromo memiliki hembusan angin yang bercampur dengan pasir, sehingga akan sangat menganggu jika kamu memiliki alergi terhadap debu.Perilaku buruk ini memang perlu dihindari. Para stakeholder di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru melakukan bersih kawasan dan menemukan kutang hingga pembalut bekas pakai. Para relawan itu membersihkan kawasan Bromo dari titik Pos Jemplang, di dekat Bromo Hillside Cafe 360°. Sampah botol oli. Mengutip akun Instagram tumpangcamp mereka mengatakan bahwa saat itu menemukan barang-barang unik. Traveler masih ada yang suka membuang barang begitu saja. Jadi, dalam unggahan itu, mereka ingin mengingatkan agar para traveler untuk membawa dulu dan membuang sampah hingga bertemu dengan tempatnya. Sampah-sampah ini dibuang di semak belukar. Para relawan Gunung Bromo itu memilah semak dan rumput untuk menemukan botol miras. Banyak pula sampah yang ditinggal di tengah jalan Gunung Bromo seperti ini. Jika traveler pernah ke Gunung Bromo, pasti melewati jalanan yang kanan kirinya berupa semak-semak. Nah, lokasi dengan rumput yang serba tinggi itulah tempat para traveler nakal membuang sampahnya. "Dan sampah yang kami temukan rata-rata kebanyakan di temukan di dalam semak-semak rumput yang tinggi, semisal botol alkohol, jerigen, botol air mineral, botol oli, sendok, boks nasi, banner, kresek, payung, beberapa pasang sendal jepit, kaos kaki, pembalut bahkan celana dalam beserta BH-nya sekalian," kata tumpangcamp. Begitu banyak stakeholder yang terlibat dalam giat bersih-bersih ini. Namun, tidak dicantumkan seberapa banyak sampah yang telah dikumpulkan.
DukunCabul Cerita Sex, Cerita Dewasa, cerita Hot - Mbah Jomblo adalah dukun sakti yang tinggal di desa pedalaman di lereng gunung di pula Foto Nikita Willy Telanjang Ngentot Istri Teman Karena merasa tidak begitu percaya diri, maka dirinya pergi ke dukun yang terkenal untuk mendapatkan 'pegangan' agar dirinya bisa lolos pemilu tersebut
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. salam kawan, aku mau berbagi pengalan ni untuk kalian yang suka jalan-jalan. kali ini aku mau berbagi pengalamanku ketika mengunjungi gunung bromo, Gunung Bromo merupakan salah satu tujuan wisata di Jawa Timur. Tempat wisata alam ini terletak di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di timur kota Malang, Jawa Timur. Pengunjungnya bukan hanya wisatawan lokal, bahkan banyak yang berasal dari luar negeri. Dengan pemandangan yang khas membuat Bromo layak menjadi tujuan wisata. langsung aja ni sedikit cerita, waktu itu kami mengunjungi bromo bersama teman-teman kerja, saat itu kami menuju kota malang menggunakan bus pariwisata yang mengantarkan kami menuju salah satu rumah makan sebelum kami menuju gunung bromo. saat itu kami tiba di rumah makan waktu maghrib, setelah sholat kemudian dilanjutkan makan malam, setelah itu kami ganti kendaran menggunakan mobil sejenis suttle yang mengantar kami menuju salah satu hotel di gunung bromo, dari tempat kita makan menuju ke hotel sekitar 1 jaman si. saat itu memang kami tidak bisa melihat pemandangan yang menakjubkan, maklum karna hari sudah gelap hehehehee. setelah sampai kami langsung mandi, untung aja di hotelnya menyediakan air panas untuk mandi soalnya di sana sanggaaattt dingin sekali brrrrrr. kemudian kami istirahat karena pagi-pagi sekali kami harus bangun menuju penanjakan untuk menjemput sun rise. pagi pun tiba kami bangun jam 3 pagi, saat itu kami sudah di jemput jeep karena untuk menuju pananjakan atau lautan pasir bromo kita harus menaiki jeep. kami langsung di antar menuju penanjakan nah kebetulan saat itu adalah hari minggu jadi sangat rame dengan pengunjung yang begitu banyak, hingga mobil jeep kami macet akhirnya kami harus berjalan kaki, tapi hal itu sangat menyenangkan karna sambil berjalan kaki kami disuguhi pemandangan alam ciptaan tuhan yang sangatttt luar biasa hingga kami tidak bisa merasakan capek dan tidak bisa berkata-kata. hingga akhirnya tidak terasa kami sampai di puncak tepat di saat sang surya menapakkan sinarnya, semakin lengkap sudah keindahan gunung bromo yang sangat menakjupkan hhe. maka dari itu kami tidak akan melupakan pengalaman yang sangat luar biasa itu, dan kalau di suruh kesana lagi rasanya tidak mau menolak hihihihi Lihat Travel Story Selengkapnya
Musimliburan lalu, saya diajak oleh ayah dan kakak saya berlibur ke sana. Gunung Bromo memiliki ketinggian 2.392 Meter dari atas permukaan laut, jaraknya sangat jauh dari rumah saya. Kami tinggal di Pulau Kalimantan sehingga kami harus menggunakan pesawat untuk menuju Pulau Jawa.
Malang - Gunung Bromo selalu jadi tempat wisata favorit wisatawan. Tapi tahu nggak kamu waktu terbaik untuk menikmati Gunung Bromo?detikTravel bersama Toyota Corolla Cross Hybrid Road Trip Explore Mandalika melakukan perjalanan ke Gunung Bromo Tengger Semeru baru-baru ini. Saat itu baru 2 kabupaten saja yang dibuka di tengah itu tak mengurangi pesona Gunung Bromo. Perbukitan hijau royo-royo tampak anggun memanjakan mata. Patrick, pemandu wisata jip bercerita tentang wisatawan yang datang ke sana. Ternyata wisatawan domestik dan turis internasional punya waktu favorit yang Teletubbies Rachman_punyaFOTO"Turis ramai bulan Juni-November, kalau Nataru sepi. Wisatawan lokal kebalikannya," Bromo ramai dengan wisatawan domestik saat libur sekolah, hari raya dan saat Libur Natal dan Tahun Baru Nataru. Cerita Patrick kemudian berlanjut ke soal musim di Gunung Bromo."Kalau musim hujan justru Gunung Bromo enggak begitu dingin karena lembab," Teletubbies Foto Rachman_punyaFOTOJika masuk musim kemarau, justru Gunung Bromo akan terasa dingin. Angin kemarau yang kering akan terasa menusuk kulit. "Agustus itu puncaknya dingin, ditambah angin dan bunga es. Kalau mau melihat bunga es, datangnya Agustus," musim hujan, kabut akan turun lebih cepat. Jarak pandang di Gunung Bromo hanya sekitar 5 meter. Belum lagi jalan yang curam jadi tantangan.[GambasVideo 20detik] Simak Video "Polisi Ungkap Penyebab Hilangnya Patung Ganesha di Gunung Bromo" [GambasVideo 20detik] bnl/ddn
a6p8FLm.